Jumat, 31 Agustus 2012

sport

Arema ISL Resmi Dapatkan Enam Pemain


28 August 2012 | 10:38 pm | dibaca 7,300 kali kali
Gerak cepat dilakukan manajemen Arema ISL untuk persiapan kompetisi musim depan. Salah satunya dengan menggaet pemain dengan kualitas bagus. Terbaru, enam pemain dipastikan akan berbaju Arema musim 2012-2013.
Benny wahyudi (baju merah) kembali memperkuat Arema musim depan. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Benny wahyudi (baju merah) kembali memperkuat Arema musim depan. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Enam pemain itu terdiri dari empat pemain Arema ISL musim lalu yaitu Munhar, Khusnul Yuli, Dendi Santoso dan Sunarto. Selain dua nama pemain lama tim Singo Edan, juga terdapat satu nama pemain baru namun lama dalam diri yang pernah membawa Arema meraih gelar juara ISL pada musim 2009-2010 yaitu Benny Wahyudi. Selain itu manajemen Arema pemain dari klub tetangga, Persema Malang, Reza Mustofa.
“Keenam pemain sudah deal harga dengan Arema. Mereka berenam pun tinggal tanda tangan hitam di atas putih dengan harga hasil dari negosiasi bersama hari ini,” ungkap Direktur Utama Arema ISL, Ruddy Widodo.
Meski sudah menyetujui dan menandatangani kesepakatan harga, sambung Ruddy, keenam pemain itu memang belum membubuhkan tanda tangan dalam draf kontrak bersama Arema untuk musim depan. Pengusaha asal travel ini menyebut kepastian mereka akan bergabung dengan Arema sudah 60 persen dan tinggal menyelesaikan secara administratif.
“Harga sudah sepakat, tapi belum teken kontrak. Tapi bisa dibilang 60 persen mereka akan bersama kita sebab negosiasi harga berlangsung tanpa kendala, dan mereka langsung setuju tanpa syarat apapun lagi. Bisa dibilang, gelombang pertama ini merupakan wajah inti Arema untuk musim depan,” jelasnya. (onn/mia)

Baca Juga

Rabu, 29 Agustus 2012

kerajaan majapahit

KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya.
Candi Panataran merupakan candi terbesar dan paling penting bagi umat Hindu di Jawa Timur yang dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa penyerangan Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam penyerangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Raja Kertanegara) segera melarikan diri ke Sumenep, Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja sehingga Raden Wijaya diampuni. Setelah mendapat pengampunan dari Raja Jayakatwang, Raden Wijaya beserta pengikutnya diizinkan untuk membabat hutan Tarik (sekarang menjadi Desa Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa. Disinilah kemudian berdiri pusat Kerajaan Majapahit. Kertarajasa Jayawardhana
Candi Tikus, tempat pemandian kerabat raja Majapahit. Pada 1293 pasukan Kubilai Khan dari Cina datang dengan tujuan untuk menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa Singasari telah hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijava untuk membalas dendam kepada Raja Jayakatwang.
Para Penguasa Majapahit

Raden Wijaya : (1309)
Jayanegara : (1309-1328)
Tribhuwanatunggaldewi : (1328-1350)
Hayam Wuruk : (1350-1389)
Wikramawardhana : (1389-1429)
Suhita : (1429-1447)
Kertawijaya : (1447-1451)
Rajasawardhana : (1451-1453)
Bhre Wengker : (1456-1466)
Singhawikramawardhana : (1466-1468)
Kertabhumi : (1468-1478)
Ranawijaya/Girindrawardhana : (1478-?)

Pasukan Raden Wijaya bekerjasama dengan Kubilai Khan yang berjumlah sekitar 20.000 orang. Dalam waktu singkat, Kerajaan Kediri hancur dan Raja Jayakatwang terbunuh. Pasukan Kubilai Khan kembali ke pelabuhan, namun di tengah perjalanan pasukan Raden Wijaya dengan bantuan pasukan Singasari dari Sumatera menyerang pasukan tersebut. Pasukan Kubilai Khan segera pergi dari tanah Jawa dan Raden Wijaya menjadi raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Jawa (kecuali tanah Sunda), sebagian besar P. Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur hingga Irian Jaya. Perluasan wilayah ini dicapai berkat politik ekspansi yang dilakukan oleh Patih Mangkubumi Gadjah Mada. Pada masa inilah Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
Keruntuhan Majapahit
Sepeninggal Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan. Pemberontakan tersebut antara lain ialah pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Kuti selama masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328), serta pemberontakan Sadeng dan Keta pada masa Tribhuwanatunggadewi (1328-1350). Pemberontakan baru dapat berakhir pada masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Setelah masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk, pamor Kerajaan Majapahit semakin menurun. Pada 1522, Kerajaan Majapahit hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam.